Polisi Selesai Periksa King Abdi, Pemilik Toko Miras Juga Segera Dipanggil MALANG - Tiga jam…
175 Murid SMP dan SMA di Kota Malang Mulai Jalani Sekolah Rakyat Besok

Kepala Dinsos Kota Malang Donny Sandito wawancara pers
175 Murid SMP dan SMA di Kota Malang Mulai Jalani Sekolah Rakyat Besok
MALANG – Pelaksanaan Program Sekolah Rakyat (SR) di Kota Malang akan resmi dimulai pada Minggu, 14 Juli 2025. Dinas Sosial-P3AP2KB Kota Malang memastikan kegiatan perdana diawali dengan tes kesehatan, psikologis, dan jasmani guna memetakan kondisi awal siswa.
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito, menjelaskan bahwa tes tersebut bertujuan untuk memastikan kesiapan fisik dan mental peserta didik, bukan sebagai syarat penerimaan.
“Tes dilakukan agar kami dan pihak Kemensos mengetahui apakah siswa memiliki penyakit bawaan atau gangguan lain. Jika ditemukan, anak tetap akan diterima dan mendapatkan pengobatan terlebih dahulu sesuai arahan Presiden,” ujar Donny, Sabtu (13/7/2025).
Ia juga menambahkan bahwa hasil tes psikologis dan kemampuan dasar akan digunakan untuk menentukan penempatan siswa di kelas serta pola pendampingan yang sesuai.
Untuk tahun ini, Sekolah Rakyat akan menampung 175 siswa, terdiri dari 100 siswa SMP yang akan menempuh pendidikan di Gedung Poltekom, dan 75 siswa SMA yang akan belajar di Gedung BKPSDM Jatim, Jalan Kawi. Sementara jenjang SD belum dibuka.
“Anak-anak SD dinilai belum siap untuk tinggal di lingkungan asrama, jadi kami fokus dulu ke SMP dan SMA,” ungkapnya.
Jumlah peserta tersebut berasal dari total 210 pendaftar yang diseleksi melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) desil 1 dan 2. Namun sebagian siswa mengundurkan diri karena belum siap mengikuti pola boarding school.
“Ada juga orang tua yang lebih memilih alternatif pendidikan lain karena alasan pribadi. Namun kami tetap siapkan cadangan 10 persen sesuai permintaan dari Kemensos,” tuturnya.
Donny menyebut seluruh tenaga pendidik dan kepala sekolah sudah disiapkan. Kurikulum disusun langsung oleh pemerintah pusat, dan seluruh guru direkrut oleh Kementerian Sosial.
“Kepala sekolah berasal dari SMA Taruna Nala, dan guru dari SMAN 5 juga terlibat dalam proses seleksi. Semuanya telah siap mengajar,” katanya.
Meski pembelajaran dimulai pada 14 Juli, pelaksanaan teknis seperti jadwal mulai menginap di asrama masih menunggu keputusan akhir dari Kemensos. Hari pertama kemungkinan akan diisi dengan perkenalan antara siswa dan guru.
“Yang jelas kegiatan sudah dimulai tanggal 14. Soal teknis nginap atau tidak, kami tunggu arahan pusat,” ucapnya.