Kena Tipiring, Pemilik Toko Miras yang Dipromosikan King Abdi Didenda Rp10 Juta MALANG – Pemilik…
Isu Temuan Beras Oplosan di Kota Malang Bikin Takut Pedagang dan Pembeli

Petugas Satgas Pangan Malang saat melakukan sidak beras oplosan di pasar tradisional
Isu Temuan Beras Oplosan di Kota Malang Bikin Takut Pedagang dan Pembeli
MALANG – Isu temuan beras oplosan yang merebak secara nasional mulai berdampak di Kota Malang. Sejumlah pedagang pasar tradisional mengaku takut, resah, mengalami penurunan penjualan, serta kesulitan mendapat pasokan dari distributor.
Sumarno, pedagang di Pasar Klojen, mengaku tak mengikuti detail isu tersebut. Ia tidak menjual merek yang disebut dalam pemberitaan seperti Sania dan Fortune. Namun ia mengakui penjualannya menurun sejak awal tahun ajaran baru, ditambah kenaikan harga beras sebesar Rp2.000 per lima kilogram.
“Tapi memang ada penurunan, tapi gak tahu apa karena isu itu atau lainnya,” ujar Sumarno, Minggu (27/7/2025).
Di Pasar Oro-oro Dowo, Yuli menyebut beras merek Lombok langganannya kini sulit didapat. Meski masih menjual Sania dan Fortune, ia hanya mengandalkan jaminan dari distributor.
“Stoknya mulai sulit didapat, karena isu itu,” kata Yuli.
Sementara di Pasar Mergan, Eko mengatakan banyak pembeli mulai bertanya dan ragu membeli beras. Ia tetap menjual beras merek Fortune karena belum ada penarikan resmi dari pihak distributor.
“Sampai sekarang masih dijual karena belum ada penarikan. Kalau bermasalah, pasti sudah ditarik,” ucapnya.
Dari sisi konsumen, Lina, mengaku mulai khawatir meski belum merasakan perbedaan kualitas. Ia berharap isu ini segera diusut tuntas agar tak menimbulkan keresahan.
Sebelumnya, Pemkot Malang melalui Dispangtan menemukan dugaan beras oplosan saat sidak di beberapa pasar tradisional dan ritel modern, Senin (21/7/2025). Temuan terjadi di Pasar Polehan, Kedungkandang, Sawojajar, Mojolangu, Buring, dan Dinoyo, serta di beberapa toko ritel.
Merek yang diduga oplosan meliputi Sania, Fortune, Sentra Ramos, Sentra Pulen, Raja Platinum, dan Raja Ultima, dengan volume temuan bervariasi antara 10 hingga 30 kilogram.