Skip to content

TPA Supiturang Berpotensi Jadi Lokasi Proyek PSEL, Malang Raya Siapkan Aglomerasi Sampah 1.000 Ton per Hari

TPA Supiturang Kota Malang Yang Diusulkan Sebagai Lokasi Proyek PSEL
TPA Supiturang Kota Malang yang diusulkan sebagai lokasi proyek PSEL

TPA Supiturang Berpotensi Jadi Lokasi Proyek PSEL, Malang Raya Siapkan Aglomerasi Sampah 1.000 Ton per Hari

MALANG – TPA Supiturang dinilai berpotensi besar menjadi lokasi proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) yang digagas pemerintah pusat. Potensi ini mengemuka usai kunjungan Dirjen Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri, Restuardy Daud, bersama tim ke lokasi, Kamis (16/10/2025).

Kunjungan tersebut dilakukan menyusul terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang pengelolaan sampah menjadi energi terbarukan, termasuk listrik, bioenergi, dan BBM. Nantinya, daerah yang terpilih akan didanai penuh oleh PT Danantara sebagai investor.

“Kota Malang punya potensi besar. Lahannya di Supiturang sudah ada dan sangat memadai,” ujar Restuardy.

Ia menjelaskan, dua syarat utama agar proyek bisa direalisasikan adalah ketersediaan lahan dan pasokan sampah minimal 1.000 ton per hari. Untuk memenuhi ketentuan itu, perlu dilakukan kerja sama aglomerasi antara Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

“Lahan siap, tinggal peningkatan aglomerasi agar suplai sampah mencukupi,” tambahnya.

Restuardy menyebut pendanaan proyek akan sepenuhnya ditanggung Danantara. Daerah cukup menyediakan lahan dan memastikan pasokan sampah. “Danantara akan membangun instalasi PSEL, dan hasil listriknya akan diambil oleh PLN,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan saat ini volume sampah di Kota Malang baru sekitar 500 ton per hari. Karena itu, kerja sama lintas daerah menjadi kunci agar memenuhi batas minimal yang ditetapkan.

“Kalau mau 1.000 ton, ya bagian dari aglomerasi Malang Raya. Kota Batu dan Kabupaten Malang akan bergabung,” ujarnya.

Wahyu menambahkan, pihaknya masih menunggu hasil kajian Kemendagri dan Danantara sebelum ditentukan model pengelolaan yang tepat. “Besok Mendagri akan meninjau langsung. Kita lihat nanti seperti apa pola yang akan diterapkan,” pungkasnya.

Back To Top