Malang - Mabuk-mabukan jadi salah satu penyebab terjadinya perceraian di Kota Malang. Angka perceraian di…
Kisah yang Menggugah Hati: Seorang Ayah di Malang Menggantikan Wisuda Anaknya yang Telah Meninggal Dunia
Wisuda adalah momen yang dinanti-nantikan oleh setiap mahasiswa, tetapi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), sebuah peristiwa menyentuh hati terjadi. Seorang ayah menggantikan anaknya yang telah meninggal dunia dalam prosesi wisuda. Artikel ini akan mengulas insiden tersebut dengan detail, meliputi peristiwa, respons, dan dampaknya pada masyarakat setempat.
Menembus Batas Duka: Detail Momen yang Tidak Terlupakan di Wisuda UMM
Momen haru ini terjadi pada wisuda UMM, Kamis (24/8/2023), saat seorang ayah, dengan mata berkaca-kaca, menggantikan wisuda anaknya, Roy Inzaqhi Saputra, yang meninggal dunia. Roy adalah mahasiswa asal malang berprestasi di Fakultas Teknik UMM yang lulus dengan IPK 3,93. Rektor UMM, Prof Fauzan, memimpin prosesi wisuda tersebut, dimulai dengan mengajak seluruh hadirin mendoakan almarhum Roy. Pihak kampus juga mengembalikan seluruh biaya pendidikan kepada orang tua Roy sebagai wujud belasungkawa.
Universitas dan Masyarakat Bersatu dalam Belasungkawa
Respon yang ditunjukkan oleh Rektor UMM dan pihak kampus sungguh luar biasa. Prof Fauzan menyampaikan beberapa kalimat yang membuat hening seisi UMM Dome, tempat dilaksanakannya wisuda. “Saya ingin mengajak seluruh hadirin untuk menundukkan kepala mendoakan almarhum Ananda Roy Inzaqhi Saputra. Mudah-mudahan Allah menempatkan almarhum di sisinya,” katanya dengan mata berkaca-kaca. Pihak kampus juga secara simbolis menyerahkan ijazah kepada kedua orang tua almarhum Roy, yang menerima ijazah tersebut dengan perasaan bercampur aduk.
Gema di Hati Masyarakat: Kisah ini Mengguncang dan Menginspirasi
Reaksi publik terhadap momen ini sungguh menyentuh. Postingan di akun Instagram malangraya_info mendapatkan komentar positif dan dukungan dari netizen. Komentar seperti “Almarhum Roy sosok yang luar biasa” dan “ANTARA SEDIH BANGGA & BAHAGIA BAPAKNYA…SABAR NGIH PAK SEMOGA ALMARHUM HUSNUL KHOTIMAH” menunjukkan empati yang mendalam. Insiden ini bukan hanya menjadi perbincangan di media sosial, tetapi juga membawa dampak positif dalam menumbuhkan rasa empati dan solidaritas di komunitas setempat.
Kejadian wisuda di Universitas Muhammadiyah Malang ini adalah contoh nyata bagaimana momen yang seharusnya menjadi perayaan bisa berubah menjadi refleksi nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam. Momen ini telah menyentuh banyak hati, menunjukkan betapa pentingnya rasa empati dan solidaritas. Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu menghargai setiap momen dalam hidup, dan mengingatkan kita akan makna sejati dari pendidikan dan kemanusiaan.